Humas STAI DDI Prepare. Semster V di mata kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran membuka warung kopi pada Ahad (19/11/2023) namun warung kopi ini bukan seperti warung kopi pada umumnya. Namun warung kopi ini menyediakan berbagai informasi tentang Media sosial sebagai media pembelajaran.
Ini merupakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu metode pembelajaran yang diterapkan untuk memfasilitasi peserta didik, dengan cara menerapkan gaya belajar yang beragam.
Metode ini sangat bagus dalam meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik, yang memang memiliki kebutuhan dan daya tangkap berbeda-beda. Salah satu contoh pembelajaran berdiferensiasi adalah window shopping, yang mulai diterapkan di Indonesia.
Putri Dewi, Sebagai dosen teknologi mengatakan bahwa “Window shopping sendiri adalah metode pembelajaran menggunakan sistem berkelompok, namun tetap harus berkeliling dan melihat hasil karya kelompok lain demi memperluas wawasan dan kreativitas.
Dilansir dari situs resmi Kemendikbudristek, metode belajar ini juga mempersilahkan para peserta didik untuk bebas mengelilingi kelas, melihat hasil karya kelompok lain, dan berdiskusi.
Contoh window shopping dalam pembelajaran sendiri adalah membagi para peserta didik menjadi beberapa kelompok, di mana mereka akan diberikan tugas yang harus diselesaikan secara kerja sama.
Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok, mereka diperbolehkan untuk memamerkan karya yang dibuat kepada kelompok lain, dengan tujuan untuk mendapatkan kritik dan saran.
Putri Dewi menambahkan lagi”widow shopping kali ini melakukan inovasi yaitu pembelajarannya tidak sebatas antara sesama kelompok tetapi mengundang mahasiswa dari semster lain dan para Dosen untuk datang mengunjungi 4 warung kopi yang telah mereka buka, yaitu warung Facebook, warung instagram, warung Youtube, dan warung tiktok
Adapun tujuan pembelajaran ini adalah mahasiswa mampu C2 (menjelaskan), C4 (menganalisis), C5 (membandingkan), C6 (Menciptakan dan Mengembangkan). Media pembelajaran berbasis media sosial
Mahasiswa semster V STAI DDI Parepare mengajak para Dosen dan mahasiswa datang sebagai pelanggan yang akan disuguhi segudang informasi terkait Media pembelajaran berbasis media sosial, mulai dari sejarahnya, data pengguna medsos di Indonesia bahkan dunia, kelebihan dan kekurangan, hingga hasil riset terkait media sosial yang digunakan sebagai media pembelajaran
Mahasiswa ditantang untuk meyakinkan pelanggan warkop yang datang bahwa produk yang mereka promosikan ini cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran era digital untuk kaum milenial.
Hadir sebagai pelanggan istimewa Dr.H.Muh.Dahlan sebagai Kabid Dispen yang juga sebagai Dosen di STAI DDI Parepare, mahasiswa antusias menjelaskan satu persatu informasi yang mereka dapatkan dan mengolah serta menyampaikan kembali informasi itu dengan sangat meyakinkan karena mereka mengantongi data dan fakta yang valid.
Dr.H.Muh.Dahlan sangat menikmati 4 warung kopi yang beliau kunjungi, dan tak melewatkan kesempatan untuk bertanya tekait fenomena-fenomena yang terjadi di dunia pendidikan tentang prose pembelajaran berbasis teknologi.
Hal yang sama dilakukan oleh Nurdin, S.Pd.I, M.Pd Dosen STAI DDI yang juga menjadi pelanggan hari ini, beliau mengelilingi warkop demi warkop dan menyaksikan mahasiswa sangat aktif dalam menyampaikan informasi demi informasi untuk meyakinkan beliau.
Mahasiswa dari semester 1 dan 3 juga berbondong-bondong menjadi pelanggan warkop dan mereka dituntut untuk memberikan penilaian bagaimana layanan informasi yang telah disediakam oleh semua warkop. Meyakinkan atau tidak.
Dilansir dari kumparan.com keuntungan dari Metode Window Shopping
Metode pembelajaran window shopping memiliki banyak sekali keuntungan, terutama untuk para siswa. Selain dapat mengeksplorasi diri sendiri, peserta didik juga bisa mendapatkan beberapa skill. Apa saja? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Komunikasi
Salah satu skill yang akan didapatkan peserta didik dalam metode pembelajaran window shopping adalah komunikasi. Pasalnya, saat tergabung dalam satu kelompok, peserta didik harus saling berdiskusi. Di mana hal ini akan melatih skill public speaking.
2. Problem Solving
Saat diterapkan metode belajar window shopping, para peserta didik akan mulai berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Di mana hal ini akan melatih skill problem solving peserta didik.
3. Kerja Sama
Metode window shopping lebih menekankan kerja sama. Dengan ini, peserta didik akan melatih skill bekerja sama demi mencapai suatu tujuan (PUTRI)